Sabtu, 30 Januari 2010

ASMA ANAK BISA SEMBUH TOTAL

B
atuk – pilek memang merupakan penyakit “langganan “ anak – anak. Tapi kalau batuk – pilek nya berlangsung cukup lama, misalnya tiga minggu, dan kerap hilang- timbul, maka ini disebut dengan penyakit batuk kronik berulang ( BKB ). Salah satu penyakit BKB adalah karen asma. Tapi bisa juga karena penyakit paru yang lain, seperti infeksi pada paru – paru yang disebut pneumonia atau TBC.
Asma adalah suatu penyakit yang ditandai oleh gejala – gejala akibat gangguan dan penyempitan pada saluran napas. Biasanya, penyakit ii disertai dengan riwayat/bakat alergi pada pasien atau keluarganya. Saluran napas menjadi hiper – reaktif. Maksudnya, reaksinya jadi berlebihan jika terpapar oleh faktor pencetus.
Asma sendiri biasanya ditandai dengan batuk yang berbunyi grok – grok atau krek – krek, disertai sesak napas dan sakit pada bagian dada. Anak juga menjadi gelisah, napasnya lebih cepat, dang sering berbunyi ngik – ngik ( mengi ).

SALURAN NAPAS MENYEMPIT
Apa yang sebetulnya terjadi di saluran napas anak yang menderita asma ? Otot dinding saluran napasnya mengkerut, dinding saluran napas membengkak, dan saluran napas terisi oleh banyak lendir ( sekret ). Akibatnya, saluran napas akan menyempit dan menimbulkan gejala sesak napas.
Seperti diketahui, paru – paru kita terbagi dua, yakni kanan dan kiri. Paru – paru kanan terdiri dari tiga bagian besar yang disebut lobus, yakni lobus atas, tengah dan bawah. Sementara paru – paru kiri hanya terdiri atas dua lobus, yaitu lobus atas dan bawah.
Saluran napas besar ( bronkus ) bercabang dua, yakni bronkus utama kanan dan bronkus utama kiri. Ini bercabang lagi, yang disebut bronkioli. Di ujung bronkioli ini terdapat alveolus, dimana terjadi pertukaran oksigen antara paru – paru dan pembuluh darah, sehingga kita mendapatkan oksigen.
Nah, pada anak yang menderita asma, saluran napasnya mengalami hiper – reaktif. Pada anak yang bukan penderita asma, meski ada rangsangan/pencetus/alrgen, baik berupa debu, bulu binatang,asap dan sebagainya, dinding saluran napas akan tetap lebar. Beda dengan penderita asma yang sangat sensitif, rentan, dan tidak stabil. Saluran napas yang tadinya besarakan mengkerut, selaput lendirnya membengkak, dan lendirnya akan bertambah banyak. Akibatnya, lubang saluran napas menyempit.

TIGA TINGKAT
Asma dibagi menjadi beberapa derajat alias tingkatan. Yang pertama adalah asma ringan ( episodik jarang ). Ini menempati frekuensi terbanyak, yakni sekitar 75 persen dari populasi anak yang terkena asma. Serangannya biasanya berlangsung sekali dalam 4-6 minggu. Selain itu, muncul mengi ringan setelah ativitas berat, tidak ada gejala, dan uji fungsi paru normal. Pada asma ringan, tidak diperlukan terapi pencegahan.
Yang kedua adalah asma sedang ( episodik sering ). Tingkat kejadian asma sedang sekitar 20 persen dari populasi asma anak. Pada derajat ini, gejala asma lebih sering timbul. Serangan lebih sering terjadi ( sekali seminggu atau kurang ), dan muncul mengi pada aktivitas sedang yang dapat dicegah dengan obat. Biasanya diperlukan terapi pencegahan.
Yang terakhir adalah asma berat, yang angka kejadiannya 5 persen dari populasi asma pada anak. Pada derajat ini, serangan lebih sering terjadi, bisa lebih dari 3 kali seminggu. Gejala asma akan timbul terus – menerus, hampir setiap hari. Derajat ketiga inilah yang paling sulit ditangani dan perlu terapi pencegahan.



FAKTOR PENCETUS
Kenapa gejala asma timbul? Ia muncul karena saluran napas yang hiper – reaktif terpapar oleh faktor pencetus yang pada masing – masing penderita tak sama. Ada yang muncul gejala asma nya kalau terkena asap, makanan, atau debu. Faktor pencetus bisa digolongkan sebagai berikut :
1. Golongan hisapan. Misalnya debu rumah dengan tungaunya, asap ( rokok, obat nyamuk, dan sebagainya ), kapuk ( bantal, guling, kasur ), bulu binatang, kecoa ( bai kotoran atau serpihannya )
2. Golongan makanan ( makanan yang sering menimbulkan serangan asma ). Misalnya, coklat, kacang tanah, es, atau makanan yang mengandung monosodium glutamat ( MSG ), tomat, dan sebagainya.
3. Infeksi Saluran Napas. Misalnya flu.
4. perubahan cuaca.
5. Aktivitas fisik berat. Misalnya olahraga, terlalu capek bermain, dan lainnya.
Gejala asma akan berkembang menjadi serangan asma, yaituperburukan gejala asma yang progresif ( cepat dan makin berat. ) derajat serangan asma juga terbagi atas ringan, sedang, dan berat, dengan tandanya masing – masing. Tanda awal serangan asma antara lain adalah tidak ada perbaikan dengan obat biasa, pemakaian obat lebih sering, mengi menetap, terlihat pucat dan agak gelisah, ingus encer makin banyak.
Sedangkan tanda lanjutan serangan asma antara lain mengi menetap dan makin keras, anak mudah lelah dan gelisah, pemakaian obat makin sering, perut turun – naik saat bernapas, anak lebih suka dalam posisi duduk, dan obat pereda serangan tak mempan lagi. sedangkan tanda bahaya serangan asma muncul jika mengi melemah, tapi sesak semakin berat. Anak juga terlihat kelelahan ( exhausted ), kebiruan di mulut dan sekitarnya ( sianosisi ), serat sangat gelisah.

ANEKA PENANGGULANGAN
Penanggulangan asma pada anak meliputi penghindaran faktor pencetus. Jika bisa dihindari, tentu gejala asma tak akan muncul. Upaya penanggulangan berikutnya adalah pemakaian obat – obatan dengan tepat, yang meliputi jenis, dosis, cara pemberian dan waktu. Ada obat – obat yang kerjanya lebih cepat tapi daya kerjanya cuma sebentar. Ada pula yang sebaliknya.
Nah, obat – obatan yang digunakan untuk penderita asma terdiri dari 2 golongan besar, yakni : :
* Obat pereda untuk meredakan gejala asma yang timbul. Biasanya merupakan kombinasi dari pengendur otot saluran napas yang mengkerut, mengencerkan, dan mempermudah pengeluaran lendir di saluran napas, dan penghilang pembengkakan dinding saluran napas.
*Obat pengendali untuk mencegah timbulnya kembali gejala yang sudah reda dengan mengurangi peradangan di saluran napas. Soalnya, meski gejala asma sudah tidak ada, tapi peradangan masih bisa terjadi. Karena itu pemberian obat anti – inflamasi yang kontinyu sebagai pencegahan, tetap diperlukan untuk mencegah berulangnya serangan asma, khususnya asma sedang dan berat.
Penanggulangan lainnya adalah dengan pencegahan dini, sejak dari masa kehamilan, masa menyusui, dan sebagainya. Pencegahan prenatal dimulai pada saat ibu hamil dengan menghindari susu spi, telur dan kacang – kacangan semenjak trimester ke-3 kehamilan dan selama masa menyusui. Ppencegahan dilakukan dengan pemberian ASI eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan dan menghindari susu sapi, gandum, jagung, kedelai, sampai bayi berusia 12 bulan.

FISIOTERAPI
Selain itu, fisioterapi juga bisa menolong anak penderita asma. Tapi ingat, fisioterapi hanya merupakan pelayanan penunjang. Oleh karena itu harus membawa surat rujukandokter. Program yang dibuat untuk seorang pasien asma sifatnya sangat individual, tergantung dari berat – ringannya serta keadaan klinisnya.
Dari hasil pemeriksaan fisioterapis, biasanya ditemukan problematik yang menjadi prioritas masalah. Seperti adanya lendir yang susah dikeluarkan, pola napas yang tidak normal, batuk yang tak efektif saat serangan, yang berubah menjadi efektif apabila serangan telah selesai, sikap tubuh yang jelek, bahu terangkat karena sering batuk, serta pengurangan kekuatan dan ketahanan otot – otot pernapasan.
Teknik fisioterapi yang digunakan ada dua bagian, yakni untuk menjaga agar saluran pernapasan tetap bersih dan memerbaiki volume paru.

BISA SEMBUH TOTAL
Beda dengan orang dewasa, asma yang diderita anak sebetulnya punya kemungkinan besar untuk sembuh total. Jika ditangani dengan baik, kemungkinan sembuhnya akan lebih besar. Salah satu yang berperan penting dalam penanggulangan asma pada anak adalah orang tua. Peran dokter sendiri terbatas dalam membuat diagnosis, mengatasi serangan, penyuluhan, dan pemberian resep.
Orang tua berperan lebih besar dalam tiap tahap penanggulangan asma. Antara lain dalam hal penghindaran faktor pencetus untuk mencegah serangan asma, menyediakan obat dan mengetahui cara pemakaian serta waktu pemberiannya, mengetahui tanda awal serangan asma, paham kapan harus membawa anak ke dokter, baik untuk konsultasi rutin atau bila ada serangan.
Yang juga penting adalah membina lingkungann yang serasi dn bersih, serta membina keharmonisan keluarga. tak jarang, asma anak langsung kumat begitu melihat orang tuanya bertengkar.
Orang tua juga harus memantau kemajuan atau kemunduran asma anak, semisal dengan catatan harisn yang tepat. Satu lagi, perlakukan anak seperti anak lainnya. Jangan terlalu banyak dilarang sehingga anak malah tidak bisa berkembang. Yang penting, orang tua tahu persis kondisi anak. Lari – lari, misalnya, boleh saja asal tak sampai kelelahan.
Anak dengan asma juga hampir selalu khawatir dalam menjalani aktivitas sehari – harinya. Jelaskan cara – cara mengenali akan terjadinya serangan dan apa yang harus dilakukan.


CARA MENGHINDARI FAKTOR PENCETUS
Menghindari faktor pencetus sangat penting untuk menepis munculnya gejala dan serangan asma pada anak. Apa saja yang bisa dilakukan untuk menghindari faktor – faktor pncetus itu?
• kamar tidur anak harus bersih dan hindarkan menumpuk banyak barang di dalam kamar.
• Pilih kasur busa. Jika menggunakan kasur kapuk, sebaiknya masukkan ke dalam kantung vinil dengan ristsleting atau dibungkus kantung plastik dan direkat dengan selotip seperti membungkus kado.
• Hindari asap, terutama asap rokok, baik yang dihisap oleh ayah, ibu, atau tamu. Sebaiknya tak boleh ada orang merokok di dalam rumah.
• Hindarkan binatang peliharaan masuk kamar tidur, kamar belajar, atau ruang keluarga. sebaiknya tidak memelihara binatang yang berbulu.
• Jangan letakkan buku, majalah, dan mainan didalam kamar tidur karena berpotensi menyimpan debu.
• Keluarkan mebel yang dilapisi kain penutup dan karpet.
• Tirai, selimut, seprei, dan sarung bantal / guling sebaiknay lebih sering dicuci.
• Bersihkan lemari, rak, dan laci dengan lap basah.
• Bersihkan lantai dengan lap basah setiap hari. Kalau perlu, dua kali sehari, pagi dan sore, apalagi jika rumah dekat dengan jalan.

BILA OBAT ASMA TIDAK TERSEDIA
Tak jarang penderita asma mendapat serangan mendadak. Syukur – syukur anda selalu menyiapkan obat. Bila ada, segera berikan obat asma yang bisa menghilangkan asma. Jika tidak tersedia, dapat dilakukan tindakan darurat yaitu dengan menghirup uap panas. uap seperti itu akan melonggarkan pernapasan.
Caranya, tuang air panas ke dalam waskom. Kemudian dekatkan wajah penderita ke wadah tersebut. Suruh hirup uapnya. Dihirup secara perlahan. Hal ini dapat dilakukan beberapa kali dalam sehari.

Penulis : Evie Fadjari
Sumber : tabloid Nova, edisi 2/2002
Halaman : 84 – 86


Inar Komaeni

Tidak ada komentar:

Posting Komentar